Kamis, 27 September 2012

Laa Tahzan 2

TIPS MENJADI ORANG yang PALING BAHAGIA

    Keimanan menghapuskan keresahan, dan melenyapkan kegundahan. Keimanan adalah kesenangan yang di buru oleh orang-orang yang bertauhid dan hiburan bagi orang-orang yang ahli ibadah.

    Yang lalu telah berlalu, dan yang telah pergi telah mati. Jangan dipikirkan yang telah lalu, karena telah pergi dan selesai.
Ketika waktu pagi tiba, jangan menunggu sampai sore. Hiduplah dalam batasan hari ini. Kerajkan seluruh semangat yang ada untuk menjadi lebih baik di hari ini.
    Biarkan masa depan itu hingga dia datang sendiri, dan jangan terlalu berkepentingan dengan hari esok. Karena jika anda melakukan terbaik di hari ini maka hari esok juga akan baik.
    Hindarilah sesame manusia kecuali untuk perbuatan baik. Jadilah orang yang senantiasa berada di dalam rumah, hadapilah hal-hal yang ada kepentingannya dengan diri anda, dan kurangilah berbaur dengan banyak orang(yang tidak membawa manfaat)
    Perhatikan kebersihan pakaian. Perhatikan bau badan. Perhatikan penampilan luar. Jangan lupa gosok gigi dan memakai parfum.. 
    Jauhilah buruk sangka, buanglah angan-angan, khayalan-khayalan yang merusak, dan pikiran-pikiran yang sakit.
    Terimalah bentuk wajah, bakat, pemasukan dan keluarga dengan kelegaan hati, niscaya anda akan mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan.
    Jangan banyak bergaul dengan orang-orang pendendam dan jangan pula dengan orang-orang pengangguran serta pendengki. Sebab mereka adalah penyakit jiwa, pembawa kesedihan dan keresahan.
    Hiduplah sederhana, dan jauhi semua bentuk foya-foya dan pemborosan. Sebab setiap kali badan diajak berfoya-foya, maka jiwa akan semakin terhimpit.
    Lihatlah orang yang lebih rendah dari diri anda dalam hal tubuh, rupa, harta, rumah, pekerjaan, dan keluarga. Tujuannya, agar anda mengerti bahwa yang lebih rendah dari anda dalam hal2 yang dimaksud masih ribuan jumlahnya.
    Menyendirilah beberapa saat untuk merenungkan hal-hal yang anda hadapi, untuk introspeksi diri, untuk memikirkan akhirat, dan untuk memperbaiki dunia.
    Berpakaianlah secara sederhana, bukan cara berpakaian orang-orang yang berlebih-lebihan, juga bukan meniru pakaian orang-orang gembel. Jangan mencari popularitas dengan pakaian, seperti umumnya orang.
    Jangan mudah marah, sebab marah hanya akan merusak keadaan jiwa, merubah perilaku, memperburuk pergaulan, merusak cinta, dan memutuskan tali silaturahmi.
    Jangan buat musuh-musuh anda gembira, dengan kemarahan dan kesedihan anda. Sebab, itulah yang mereka mau. Karenanya, jangan beri kesempatan mereka untuk mewujudkan cita-cita mereka untuk mengotori kehidupan anda.



BIBIR TERSENYUM HATI MENANGIS

    “Bibir tersenyum, hati menangis” melukiskan gejala umum kejiwaan, psikologi, dan nurani kita yang “terbiasa untuk menipu diri sendiri”. Kita terbiasa untuk bersikap ramah, sedangkan hati kita demikian sulit untuk beramah-tamah dengannya, kita terbiasa tersenyum bahagia, sedangkan hati tengah menangis pilu karena duka dan derita, kita terbiasa untuk bersikap hormat pada orang yang menurut kita sungguh tidak patut dihormati. Kita terbiasa untuk mengerjakan sesuatu yang hati kita justru menolaknya. Kita sangat terbiasa untuk berbuat sesuatu yang menurut hati ini bertentangan dengan agama, akal sehat, dan nurani, sehingga hati kita menjerit sendiri. Kita terbiasa hidup dalam kepura-puraan. Kita sungguh sangat terbiasa mengorbankan integritas jati diri kita. Ya, kita sangat suka mengenakan topeng..  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar